6 Kategori Saham Menurut Peter Lynch Sebagai Acuan dalam Membeli!

Duitmue.com – Artikel ini akan membahas 6 kategori saham menurut Peter Lynch, yang tentunya sangat penting diketahui kamu yang ingin sukses dalam berinvestasi .

Bagi seorang investor saham, nama Peter Lynch tentu sudah tidak asing lagi di telinga. Kesuksesannya sebagai seorang fund manager (manajer investasi) dari Fidelity Magellan, yang mampu mengelola dana investasi $20 juta menjadi $14 miliar

Sebuah pencapaian yang fantastis tentunya. Lebih lanjut Peter Lynch selama 11 tahun dari 13 tahun karirnya ,dia mampu mengalahkan indeks saham S&P 500, dengam pertumbuhan tahunan rata-rata portofolio investasinya sebesar 29%.

Itulah yang menjadikannya sebagai salah satu investor legendaris dalam dunia investasi saham ini. Peter Lynch juga dikenal sebagai orang yang mempopulerkan PEG ( Price Earning Growth) ratio. Sebuah rasio yang menjadi salah satu metode valuasi sederhana, untuk mengukur tingkat wajar harga saham dibandingkan dengan pertumbuhan labanya.

PEG ratio ini memberikan pendekatan yang berbeda dari PER (Price Earning Ratio) yang sama-sama digunakan untuk melakukan valuasi awal/sederhana dari sebuah saham.

Dimana PER yang membandingkan harga dengan laba yakni EPS (Price Earning Ratio), untuk menentukan valuasi (mahal, murah, atau wajar) Sedangkan PEG ratio membandingkan harga saham dengan tingkat pertumbuhan labanya.

6 Kategori Saham Menurut Peter Lynch

Kesuksesan telah menjadikan popularitas Peter Lynch, sebagai investor saham sekaligus manajer investasi semakin meningkat. Dan kesuksesannya tersebut banyak investor saham yang berusaha mengikuti jejak kesuksesannya, dengan mempelajari metode investasinya.

Dan salah satu metode yang terkenal dari strategi investasinya yakni, Peter Lynch membagi saham ke dalam 6 kategori, yang dikenal dengan 6 kategori saham Peter Lynch.

Hal tersebut dilakukan untuk menglompokkan dan memahami saham sesuai dengan ciri-cirinya.

Berikut 6 kategori saham Peter Lynch

1. Fast Growers

Pada kategori pertama dari 6 kategori saham Peter Lynch ini adalah saham fast growers. Sesuai dengan namanya yang disebut fast growers dikarenakan pertumbuhannya yang cepat dan agresif.

Dimana pada umumnya, yakni saham dari perusahaan kecil yang sedang bertumbu cepat dengan pangsa pasar yang masih terbuka lebar, dan penetrasi pasarnya yang masih minim. Pertumbuhan pada saham yang masuk kategori fast growers ini 20% ke atas pertahunnya.

Saham-saham pada kategori fast growers ini, mempunyai potensi tumbuh hingga puluhan kali lipat hingga ratusan kali lipat. Dan ini merupakan saham favorit Peter Lynch, namun ketika memilih Peter Lynch lebih menyukai saham perusahaan, yang tumbuh cepat pada industri yang tumbuh lambat. Dari pada saham perusahaan yang tumbuh cepat di industri yang juga tumbuh cepat pula.

Kenapa ?

Karena industri yang tumbuh cepat akan mengundang pesaing yang lebih banyak, dan menjadikan ancaman tersendiri bagi perusahaan. Persaingan tanpa pendanaan yang cukup, dapat menjadi salah satu penyebab kebangkrutan jika tak mampu atau bahkan kalah bersaing.

2. Stalwarts

Kategori Saham Menurut Peter Lynch selanjutnya adalah Stalwarts Pada kategori kedua ini, saham yang termasuk dalam kategori ini adalah saham dengan pertumbuhannya berkisar di antara 10% – 20% per-tahunnya. Masih cukup menjanjikan walau tidak secepat fast growers pertumbuhannya.

Biasanya kategori ini di huni oleh perusahaan fast growers yang mulai mature. Dimana walaupun masih mengalami pertumbuhan namun terbatas, sehingga bisa dikatakan mulai mengalami perlambatan pada laju pertumbuhannya dibanding sebelumnya.

Pada umumnya kategori ini kebanyakan dihuni oleh saham-saham defensif, yakni dari sektor industri yang tidak terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang ada, atau tahan terhadap krisis. Contohnya consumer good.

Pertumbuhannya biasanya akan lebih stabil pada range tertentu, dari pada fast growers dan mengikuti pertumbuhan ekonomi yang terjadi.

Sebagai saran, Peter Lynch menyarankan kita untuk menjual saham pada kategori stalwarts ini, ketika telah tumbuh hingga 30%-50%.

Dan perlu juga di ingat, pemilihan timing kita saat membeli saham stalwarts ini, sangat menentukan terhadap keuntungan ketika kita bisa membelinya di harga yang rendah.

Maka kemungkinan kita akan berpotensi mendapatkan keuntungan beberapa tahun ke depan. Namun jika salah yakni membeli terlalu mahal, maka kemungkikan kita akan berpotensi mengalami kerugian dalam beberapa tahun kedepan.

3. Slow Growers

Kategori Saham Menurut Peter Lynch ini, berisi saham-saham dari perusahaan yang sudah mature. Dimana pertumbuhan laba / EPS -nya yang hanya dibawah 10% pertahun.

Jangan berharap kenaikan harga saham yang signifikan pada saham ini. Saham pada kategori ini biasanya harganya hanya akan bergerak pada range tertentu. Dividen yang cukup besar, biasanya adalah tujuan investor ketika berinvestasi pada saham slow growers ini.

Lambatnya pertumbuhan perusahaan yang telah masuk kategori slow growers ini, biasanya karena pangsa pasar produk mereka yang telah mencapai titik jenuh. Perusahaan berhenti berinovasi, ataupun faktor lain yang menjadikan perusahaan hanya tumbuh stagnan.

Tidak adanya ekpansi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam kategori slow growers. Inilah yang menjadikan perusahaan biasanya mendistribusikan semua, atau sebagian besar keuntungan untuk para pemegang saham.

4. Cyclicals Kategori Saham Menurut Peter Lynch

Adalah kategori saham yang diisi oleh saham-saham dari perusahaan, yang keuntungan dan kinerjanya bergantung pada kondisi ekonomi yang terjadi. Dimana ketika kondisi ekonomi membaik, maka kinerja dan keuntungannya membaik pula. Jika kondisi ekonomi memburuk, maka buruk pula kinerja dan keuntungan perusahaan dalam kategori ini.

Bisa dikatakan ini merupakan kategori perusahaan yang bersiklus kinerja, ataupun keuntungannya, tidak mampu konsisten karena bergantung kondisi ekonomi dan cenderung naik turun. Contoh saham-saham yang masuk kategori ini, yakni seperti saham sektor pertambangan, perkebunan, penerbangan dan lainnya.

Contoh pada pertambangan ketika harga komoditas tambang naik, maka keuntungan perusahaan akan langsung meningkat pesat. Hal tersebut akan diiringi oleh naiknya harga sahamnya secara signifikan.

Begitu juga sebaliknya, ketika harga komoditas turun harga saham akan terjun bebas ke level terendah. Itulah mengapa sah ini tidak cocok untuk dipegang selamanya, timing sangat penting ketika berinvestasi di saham ini. Seperti kata Peter Lynch :

“Timing is everything in cyclicals”

Jika kita mampu memilih timing yang tepat, untuk berinvestasi pada saham kategori cyclicals ini. Maka keuntungan kita akan berlipat ganda dalam waktu singkat.

5. Kategori Saham Menurut Peter Lynch: Turnarounds

Turnarounds adalah sebutan untuk perusahaan yang hampir bangkrut, namun mampu bangkit kembali. Perusahaan seperti ini biasanya harga sahamnya akan jatuh terjun bebas, dan di jauhi oleh pasar.

Namun ketika perusahaan mampu memperbaiki kinerjanya dan bangkit, maka harga sahamnya akan naik kembali. Kemampuan mendeteksi lebih dini perusahaan dalam kategori ini, bisa mendatangkan potensi keuntungan yang sangat tinggi ketika kinerjanya benar-benar membaik.

6. Asset plays

Dalam kategori saham Asset plays ini, dihuni oleh saham perusahaan yang assetnya lebih besar dari pada asset yang tertulis di pembukuan, atau pun yang di taksir oleh analis.

Istilah lainnya adalah perusahaan yang mempunyai asset terpendam, yang belum tertulis atau tercatat. Aset tersebut bisa berupa tanah, property, anak perusahaan dll.

Itulah 6 kategori saham Peter Lynch yang menjadi acuan, kita dalam pemilihan saham yang akan beli.

Namun perlu dicatat, bahwa perusahaan tidak selamanya berada pada 1 kategori, karena seiring waktu dan semakin mature-nya perusahaan pertumbuhannya akan melambat.

Contohnya saham perusahaan fast growers yang akan berpindah kategori stalwarts, ketika pertumbuhannya melambat di kisaran 10%-20% seiring mulai mature-nya perusahaan, atau bahkan berpindah ke kategori slow growers.

Semua tergantung kinerja pertumbuhan perusahaan. Slow growers-pun bermula dari stalwarts ataupun fast growers. Semoga pembahasan kategori Saham menurut Peter Lynch ini bermanfaat.

Tinggalkan komentar