Duitmue.com, 10 Aturan Teknikal Analisis John Murphy – Bagi seorang trader teknikal analisis seakan menjadi senjata utama dalam mengarungi market. Itulah kenapa pencarian indikator dan metode entry-exit, menjadi fokus dari para trader baru.
Untuk itu kami ingin membahas tentang metode analisa teknikal, yang dibuat oleh John Murphy, seorang penulis dan kolumnis sekaligus pembicara tentang analisa teknikal.
Dan metode ini dikenal dengan 10 Aturan Teknikal Analisis John Murphy, dimana sepuluh aturan ini adalah sekumpulan rekomendasi dari John Murphy, yang diberikan kepada orang-orang baru dalam analisa teknikal.
Aturan ini dibuat berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dan juga komentar, yang pernah diterimanya selama bertahun-tahun dari berbagai orang mengenai
- Kemana arah market akan bergerak?
- Seberapa jauh harga akan naik ataupun turun berlangsung?
- Dan juga kapan harga akan reversal ( balik arah)?
Itulah yang menjadi dasar dari 10 Aturan Technical Analysis John Murphy ini. Dan untuk pemula dalam analisa teknikal, saran dan aturan dari John Murphy ini dapat membantu anda untuk lebih memahami bagaimana analisa teknikal bekerja.
Untuk diketahui bahwa 10 aturan analisa teknikal John Murphy ini, telah dikembangakan dan dirangkum selama 30 tahun. Berdasarkan pengalaman dari John Murphy sendiri, selama menjadi analis.
Tujuan dirancangnya 10 aturan teknikal analisis John Murphy ini, adalah untukmemahami inti / garis besar dari analisa teknikal, sekaligus dapat merampingkan metodologi trading yang ada.
Fokus John Murphy, dalam 10 Aturan Teknikal Analisis John Murpy ini adalah untuk mencari arah pergerakan harga, atau trend yang terjadi. Dan mengesampingkan alasan kenapa harga tersebut bergerak.
Jadi bagi anda yang ingin mempelajari analisa teknikal, Technical Analysis John Murphy ini dapat membantu anda dalam memahami analisa teknikal secara lebih simple guna menganalisa trend dan pergerakan harga di market.
10 Aturan Analisa Teknikal John Murphy
1. Memetakan Trend
ADRO Daily
Untuk memetakan trend lihatlah pertama kali pada chart dengan timeframe yang lebih panjang, seperti weekly dan monthly.
Setelah menemukan trend dalam jangka panjang, lihatlah pergerakan harga pada time frame yang lebih pendek, untuk melihat detail pergerakannya.
Kenapa harus melihat trend pada timeframe menengah (weekly) atau panjang (monthly)? Karena pada timeframe yang lebih panjang pergerakan trend yang tercermin lebih valid dari false signal, yang banyak menipu kita dalam timeframe pendek (daily).
Itulah kenapa walau anda akan melakukan trading jangka pendek, melihat trend dalam timeframe yang lebih panjang menjadi keharusan, guna mengkonfirmasi arah pergerakan harga yang terjadi.
2. Temukan Arah Trend dan Ikuti Arah Trend
Temukan trend yang terjadi dipasar, dan ikutilah arah trend tersebut. Terdengar simple dan mudah unuk dilakukan bukan?
Yup..pada aturan kedua ini anda hanya perlu mengidentifikasi kemana arah trend melalui grafik. Pada timeframe yang lebih panjang dan mengambil posisi, pada grafik dengan timeframe yang lebih pendek.
3. Temukan Level Harga Tertinggi (Resistance) dan Terendah (Support)

Temukan level Support dan Resisten dari harga untuk menentukan dimana posisi buy dan sell. Dimana area dekat area resistance terakhir adalah area terbaik, untuk melakukan penjualan.
Sedangkan area di dekat level support terakhir, adalah area terbaik dalam melakukan pembelian.
Jika level support dan resistance tersebut ditembus, maka akan menjadi support atau resistance yang baru. Maksudnya adalah jika level support ditembus, maka level tersebut akan berubah menjadi resistance yang baru.
Begitu juga sebaliknya, jika level resistance ditembus maka resistance tersebut akan menjadi level support baru. Support become Resistance dan Resitance become Support.
4. Seberapa Jauh Harga akan Bergerak dan Berbalik Arah
Ukurlah kemungkinan perkiraan koreksi dengan fibonacci. Retracement 50% dari trend adalah angka yang umum.
Namun John Murphy mengatakan bahwa level koreksi maksimum adalah dua pertiga, yakni 39% dan 61.8% layak untuk di tunggu.
5. Tariklah Garis TrendLine
Menarik garis trendline adalah cara sederhana namun terbukti efektif dan powerfull dalam menentukan arah harga. Lebih lanjut garis trendline juga dapat menjadi level support dan resistance yang akan diuji oleh harga. Dimana semakin sering di uji semakin kuat level support/resistance tersebut.
Jika tertembus hal tersebut dapat menjadi tanda paling awal dari perubahan trend. Baik itu jangka pendek, menengah ataupun panjang.
Untuk menarik garis trendline hanya diperlukan 2 titik support /resistance, dan garis trendline yang telah diuji sebanyak tiga kali adalah garis trend yang valid.
6. Teknikal Analisis John Murphy : Ikutilah Moving Average
Moving Average akan membantu anda melihat arah pasar yang terjadi. Karena indikator ini termasuk ke dalam indikator trend, sehingga sangat baik dalam membaca trend yang sedang terjadi. Namun juga termasuk ke dalam lagging indikator, yang mana sinyal yang diberikan terlambat.
Kombinasi MA periode pendek dan panjang akan menghasilkan persilangan garis yang bisa menjadi sinyal buy or sell. Namun perlu diketahui, hanya bekerja dengan baik di pasar yang sedang trend.
7. Pelajari Tanda-Tanda Reversal (Pembalikan Arah)
Untuk mengetahui tanda-tanda pembalikan arah gunakanlah Oscillator. Karena Oscillator dapat membantu kita dalam mengidentifikasi pasar, pada kondisi Overbought ataupun Oversold.
Dimana selain titik jenuh Oscillator juga menyediakan divergensi, yang bisa menjadi sinyal awal arah dari harga.
8. Ketahui Tanda-Tanda Perubahan Trend dengan Indikator MACD
MACD menggabungkan sistem dari MA, yang crossover dengan elemen Oscillator yakni overbought dan oversold. Dimana sinyal buy dan sell didapatkan dari perpotongan garis Slow MA dan Fast MA, layaknya di Moving average.
Sinyal buy ketika Slow MA memotong ke atas Fast MA di bawah garis nol. Dan sinyal sell ketika Slow MA memotong ke bawah Fast MA di atas garis nol.
Diprioristaskan sinyal pada mingguan daripada harian. Divergensi pada histogram akan memberikan sinyal yang lebih awal, namun tetap memerlukan konfirmasi dari MA.
9. Mengetahui Trend atau Bukan dengan Indikator ADX
Indikator ADX berfungsi untuk mengatahui kekuatan dan kecenderungan trend dari market. ADX akan membantu kita untuk mengetahui apakah market dalam fase sideway atau dalam fase trend.
Naiknya garis ADX menunjukkan penguatan trend, dan turunnya garis ADX menunjukkan pelemahan trend. Sedangkan garis ADX yang bergerak mendatar di dasar, menunjukkan bahwa sedang tidak ada trend yang terjadi atau disebut juga sideway.
10. Dapatkan Sinyal Konfirmasi Dari Volume
Volume sangat berguna untuk mengkonfirmasi transaksi dan trend yang sedang terjadi. Dimana volume yang semakin besar menandakan penguatan, pada trend yang berarti pasar mendukung trend yang sedang berlangsung tersebut, begitu juga sebaliknya.
Itulah 10 Aturan Teknikal Analisis John Murphy yang bisa duitmue.com share kali ini. Semoga bisa menjadi rujukan trading plan kita, namun jangan lupa sesuaikan dengan psikologi dan gaya trading masing-masing.